Penerapan D-Dimer pada pasien COVID-19:
COVID-19 adalah penyakit trombotik yang disebabkan oleh gangguan kekebalan tubuh, dengan reaksi peradangan menyebar dan mikrotrombosis di paru-paru.Telah dilaporkan bahwa lebih dari 20% pasien rawat inap COVID-19 mengalami VTE.
1. Tingkat D-Dimer saat masuk dapat secara mandiri memprediksi angka kematian pasien di rumah sakit dan menyaring pasien potensial yang berisiko tinggi.Saat ini, D-dimer telah menjadi salah satu program skrining utama bagi pasien COVID19 yang masuk rumah sakit secara global.
2.D-Dimer dapat digunakan untuk memandu pasien COVID-19 dalam menggunakan terapi antikoagulan heparin.Menurut laporan, memulai antikoagulasi heparin dapat secara signifikan meningkatkan prognosis pasien dengan batas atas 6-7 kali kisaran referensi D-Dimer2.
3. Pemantauan dinamis D-Dimer dapat digunakan untuk mengevaluasi terjadinya VTE pada pasien COVID-19.
4. Pemantauan D-Dimer dapat digunakan untuk mengevaluasi prognosis COVID-19.
5. Pemantauan D-Dimer, dapatkah D-Dimer memberikan beberapa informasi referensi ketika menghadapi pilihan pengobatan penyakit?Ada beberapa uji klinis yang sedang diamati di luar negeri.
Singkatnya, deteksi D-Dimer tidak lagi terbatas pada aplikasi tradisional seperti diagnosis eksklusi VTE dan deteksi DIC.D-Dimer berperan penting dalam prediksi penyakit, prognosis, penggunaan antikoagulan oral, dan COVID-19.Dengan pendalaman penelitian yang terus menerus, penerapan D-Dimer akan semakin luas dan akan membuka babak baru dalam penerapannya.
Referensi
Zhang Litao, Zhang Zhenlu D-dimer 2.0: Membuka Babak Baru dalam Aplikasi Klinis [J].Laboratorium Klinik, 2022 Enam Belas (1): 51-57